Gallerygado2-
Sebagai sosial media terbesar di dunia, Facebook tidak
asing dengan kehadiran brand-brand atau penjual online yang menawarkan produk
mereka. Namun, tidak banyak orang yang tahu jika ada platform sosial media lain
yang lebih cocok dipakai untuk berjualan: Instagram!
Hal itu terbukti dari penelitian yang dilakukan
oleh Selfstartr yang berhasil mengungkap 5 alasan mengapa berjualan online di
Instagram lebih bikin cepat kaya ketimbang di Facebook.
Diantaranya :
1.
Facebook stagnan, Instagram terus tumbuh
Gallerygado2- Dari data Selfstartr, jumlah orang dewasa yang bisa
diraih oleh penjual di Instagram (tanpa iklan berbayar), prosentasenya terus
meningkat, sementara Facebook tetap.
Di tahun 2012 lalu, prosentase
netizen dewasa yang terjangkau penjual di Instagram sekitar 13 persen, namun di
tahun 2015, angkanya melonjak menjadi 28 persen. Di sisi lain, prosentase yang
dibukukan Facebook justru
menurun, awalnya 11 persen di tahun 2012, menjadi tinggal 4 persen saja tahun
ini. Selain itu, minat promosi penjual online di Facebook juga menurun hingga
63 persen. Sebaliknya, minat penjual online untuk promosi di Instagram melonjak
115 persen.
2.
Beda dengan Instagram, pengguna Facebook anti pedagang
online
Gallerygado2- Bagi user Facebook,
kemunculan postingan jualan online dianggap sebagai sesuatu yang mengganggu.
Hanya ada 32 persen pengguna saja yang rajin mengecek postingan penjual online
atau brand tertentu di Facebook.
Hal itu tidak terjadi di
Instagram. Sekitar 68 persen pengguna Instagram secara teratur membuka dan ikut
berkomentar di produk-produk yang dijual online. Alhasil, tidak mengherankan
bila Instagram memiliki jumlah interaksi per follower hingga 58 kali lebih
banyak ketimbang Facebook.
3. Facebook sudah sesak penjual online
Gallerygado2- Menurut Selfstartr, Facebook sudah penuh sesak oleh promosi-promosi dari banyak brand atau penjual online. Angkanya pun cukup fantastis, sekitar 93 persen penjual online menggunakan Facebook sebagai media penawaran produk. Hal ini tentu membuat persaingan semakin ketat dan tidak sehat.
Di sisi lain, Instagram masih mempunyai ruang kosong bagi para pedagang online. Jumlah seller yang memakai Instagram untuk jualan pun masih minim, hanya 36 persen. Sedikit saingan artinya, semakin besar peluang produk terbeli.
4. Instagram lebih ampuh rangkul calon pembeli
Gallerygado2 - Salah satu hal paling menjengkelkan jika ingin membeli barang di Facebook adalah keberadaan filter yang membuat calon pembeli susah melihat barang yang diinginkan. Imbasnya, brand-brand di Facebook hanya bisa meraih sekitar 6 persen follower tiap satu postingan.
Berbeda dengan Facebook, brand di Instagram bisa 'merangkul' 100 persen dari follower mereka per postingan. Dengan begitu, lebih banyak produk yang bisa dilihat dan ditawarkan, akhirnya peluang barang terbeli pun semakin besar.
5.
Pembeli di Instagram lebih doyan belanja
Gallerygado2- Mungkin ini informasi yang paling dibutuhkan oleh pedagang online, berapa banyak uang yang bisa dihabiskan pembeli di Instagram dan Facebook. Hasilnya, Instagram menang dalam hal ini.
Gallerygado2- Mungkin ini informasi yang paling dibutuhkan oleh pedagang online, berapa banyak uang yang bisa dihabiskan pembeli di Instagram dan Facebook. Hasilnya, Instagram menang dalam hal ini.
Pengguna Instagram lebih royal dalam berbelanja
dengan menghabiskan rata-rata Rp 900 ribu sekali order. Sementara itu, pengguna
Facebook hanya
mengeluarkan uang tak rata-rata Rp 750 ribu sekali order.